Palembang, 14
April 2013
Perlunya
Memperhatikan Tata Kota Palembang
By Monica Dyah
Ukhuwah
Editor Dini Fuadillah Sofyan
Palembang adalah kota BARI (Bersih Aman Rapi dan Indah). Kota ini terkenal
dengan sungai musi yang indah. Sungai musi adalah salah satu pusat pariwisata
di kota ini. Aliran sungai musi tidak akan kering walaupun musim kemarau tiba.
Sungai ini membagi wilayah Palembang menjadi 2 bagian yaitu ilir dan ulu. Aliran
sungai ini di salurkan ke seluruh kota Palembang melalui aliran air dam di sepanjang kota . Kita perlu
memperhatikan tata kota dan wisata kota BARI melalui saluran air dam, bangunan-
bangunan beton yang tidak lagi memperhatikan saluran air, dan trasportasi unik
yang di miliki oleh kota ini.
Saluran air dam di mulai dari aliran sungai musi daerah Sekanak dan Musi
II. Saluran ini berfungsi sebagai tempat pembuangan saluran air rumah tangga para warga Palembang dan
sekitar. Saluran pembungan ini tidak mengalir dengan baik dikarenakan sampah
rumah tangga yang tidak di buang pada tempat nya, sehingga menyebabkan aliran air dam berwarna
hitam dan menimbulkan bau tidak sedap. Sebenarnya kita bisa membuat saluran ini
bersih dan nyaman dengan cara hanya mengalirkan pembuangan air rumah tangga
tanpa sampah atau plastik bekas hasil konsumsi rumah tangga. Sehingga dapat menciptakan
saluran air dam yang sehat dan air rawa
juga tidak akan terkontaminasi.”Sebagian
kota Palembang digenangi air, terlebih lagi bila terjadi hujan terus menerus.
Tanah dataran tidak tergenang air: 49 %, tanah tergenang musiman:
15 %, tanah tergenang terus menerus: 37 % dan jumlah sungai yang
masih berfungsi 60 buah (dari jumlah sebelumnya 108) sisanya berfungsi sebagai
saluran pembuangan primer” ( anonim.2013)
Palembang adalah daerah dataran rendah yang memiliki daerah rawa- rawa. Bangunan-
bangunan beton yang tidak lagi memperhatikan saluran air akan menimbulkan
masalah yang serius bagi tata kota. Hal ini dapat mengakibatkan kebanjiran dan
mengganggu aliran air rawa, selain itu
juga dapat mengakibatkan daerah yang lebih rendah tergenang air lebih meningkat bahkan terjadi banjir disepanjang musim
hujan maupun kemarau karena tidak adanya saluran aliran air yang baik. “Topografi tanah relatif datar dan rendah.
Hanya sebagian kecil wilayah kota yang tanahnya terletak pada tempat yang agak
tinggi, yaitu pada bagian utara kota. Sebagian besar tanah adalah daerah berawa
sehingga pada saat musim hujan daerah tersebut tergenang. Ketinggian rata-rata
antara 0 - 20 m dpl”(anomin:2013).
Perahu bidar, ketek, dan speedboat adalah alat trasportasi unik yang di miliki
oleh kota BARI. Di sepanjang sungai bawah jembatan Ampera alat trasportasi ini
masih dapat di jumpai, namun tidak menjadi alat trasportasi utama. alat
trasportasi yang sudah jarang kita gunakan ini ada baik nya kita lestarikan
sebagai alat trasportasi wisata untuk para penduduk palembang maupun wisatawan.
Adapun jalur yang dapat ditempuh yaitu melalui aliran air dam, jika saluran air ini bebas dari sampah maka
dapat dimanfaatkan sebagai jalur trasportasi air yang unik. seperti yang telah
di tetapkan “Pada tanggal 27 September
2005, Kota Palembang telah dicanangkan oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono sebagai "Kota
Wisata Air" seperti Bangkok di
Thailand dan Phnompenh di Kambja. Tahun 2008 Kota Palembang menyambut kunjungan
wisata dengan nama "Visit Musi 2008"(anonim.2013).
Kita patut bangga
memiliki daerah dengan berbagai keunikan tersendiri dari tekstur tanah dan alat
trasportasi yang jarang di temui di daerah lain. yang perlu kita perhatikan
untuk kota ini antara lain saluran air, bangunan sekitar, dan pemanfaatan
saluran sebagai jalur trasportasi.
No comments:
Post a Comment