Kita mulai jatuh hati (#DFS)
9 Februari 2014, pukul 11.37 a.m.
Banyak sekali
cerita yang ingin aku bagikan. Jika beberapa waktu aku menceritakan tentang
perjalanan kami selama di Indramayu dan Cirebon. Kali ini aku akan keluar dari
kisah itu. Bukan lagi tentang kuliner ataupun tempat-tempat bersejarah. Tapi
kisah cinta yang tak pernah lelah untuk dibahas, untuk didengar dan diarungi.
Tiga minggu
lamanya kami berada di Desa Majakerta Balongan. Kami PKL di PT.Pertamina,
interaksi kami banyak dengan PE (Process
Engineering), operator atau karyawan lainnya. Beberapa partner dari
Universitas lain sudah banyak memiliki targetan untuk jatuh cinta kepada
karyawan perusahaan minyak dan gas itu.
Kami hanya geleng-geleng kepala. Kami belum merasakan apa-apa. Hari berganti
hari, kami mendapatkan orientasi mengenai semua proses dan unit yang ada
disini. Setiap unit memiliki PE yang
berbeda-beda. Perbandingan Antara PE
laki-laki dan perempuan adalah 9:1.
Singkat cerita,
sudah 2 minggu disini, kami merasakan hal yang sama dengan kawan-kawan yang
lain. Kami mulai merasakan hal aneh dengan salah satu PE. Perkenalkan terlebih
dahulu, aku Dini Fuadillah Sofyan (perempuan yang paling hobi kuliner serta jalan-jalan) dan Mona Maryam sahabatku serta partner KP. Kami memang selalu berdua,
di ruang PE, ke masjid, kantin atau tempat lainnya. Kami mulai bertingkah aneh.
Bisa dibilang kami merasakan perasaan aneh terhadap seseorang.
Awalnya, aku
bertanya-tanya mengenai riset di kampusku mengenai boiler. Aku berdiskusi
dengan salah satu PE yang paham mengenai boiler. Rekanku yang lain seperti
menggoda dengan lelucon mereka. Aku masih biasa saja, taka da perasaan apapun
kecuali seperti kakak dan adik. Di waktu yang berlainan, saat penjelasan salah
satu unit oleh PE. Dia mulai merasakan aura kharismatik dari PE tersebut.
Jika sahabatku,
Mona mulai memiliki perasaan dengan PE saat orientasi. Lain lagi dengan aku,
sesaat setelah orientasi ke kilang. Aku melihat sorot matanya yang berbinar.
Matanya tampak sipit dan kecil. Setelah itu, jika bertemu dengannya salah
tingkah. Sebut saja nama PE tersebut yaitu : kak Haris dan kak Anwar.
Kami memang
bercerita antar kami saja. Jika bertemu dengan kakak tersebut, kami hanya
melirik satu sama lain. Lambat laun, pembimbing kami memberitahu, bahwa kak
Haris dan Anwar akan segera menikah. Jleb! Dada kami terasa sesak, hati kami
kacau tidak keruan. Semua terasa hambar. Argh, bunga itu baru bermekaran sudah
layu bunga tersebut. Bunga itu baru saja ditanam, diberi pupuk dan air, tapi
sudah tak bergairah.*********
Tapi itulah
kehidupan. Semua tidak seindah yang kita bayangkan. Baru akan menikah saja kami
masih berpikir positif. Ya pikiran bahwa jodoh tidak kemana. Bahwa siapapun
kelak yang menjadi suami kita itulah yang terbaik Allah kirimkan. Rasanya, kami
masih saja betah dan bersemangat untuk tetap disini. Karena ada kakak-kakak
tersebut. Ada penyemangat untuk kita lebih baik lagi. Kelak, semua ini akan
menjadi cerita indah kita berdua. Sepasang sahabat yang berusaha mengarungi
kehidupan ini.
Keterangan :
********* (cerita ini ada benarnya dan ada tambahan. Agar hidup kami
disini tidak flat. Kami hanya
menghibur diri. Kami ingin semuanya terasa bahagia. Percayalah, sudah ada
jodohnya masing-masing bagi kami berdua. Kelak kita akan dipertemukan, entah
dengan siapa dan dimana. Sekarang waktunya untuk memperbaiki diri)
#DFS
No comments:
Post a Comment